Senin, 08 Agustus 2016

Ke Pantai Pink dan Teluk Ranu Bima Yuk

 
Pantai Pink Bima

Hei sudah tau ga lenga, kalo Pantai Pink ada juga loh di Bima, penasaran penasaran penasaran kan?
Pantai Pink mungkin lebih kerap kita dengar berada di Propinsi NTT atau di kabupaten Lombok Timur NTB. Tapi jangan salah, di Bima juga terdapat sebuah pantai yang memiliki pasir berwarna merah muda, masyarakat serta nelayan setempat menyebutnya sebagai Pantai Pink.
Jadi khusus bagi warga Bima ga perlu jauh jauh berkendaraan serta mengeluarkan uang lebih keluar kota untuk bisa melihat keindahan pasir berwarna pink ini, cukup di sini, cukup di kecamatan Lambu.

Beberapa kali ada open trip  menuju tempat ini saya  lewatkan, maklum waktunya selalu tidak bertepatan dengan isi kantong dan waktu-ku,  alhasil bagaimana sih yang namanya pantai pink ini selalu terbayang bayang di kepala. Sampai akhirnya tepat beberapa hari sebelum puasa Juni lalu, ada teman yang ngajak untuk berkeliling mengeksplore selat Sape.
Jadi tujuan jalan jalan yang dipilih kali ini yakni ke teluk Ranu, Pulau Kelapa dan Pantai Pink. ketiga tujuan tersebut akan kami tuntaskan selama sehari full.


Meski ombak tinggi tetep action okee :p
Sekitar pkl 12.00 wita kami kumpul di pelabuhan Sape, dan langsung menaikkan beberapa barang menuju boat yang kami sewa. Total sewa boat 1.8 juta rupiah, dengan rincian sewa boat satu hari 1.5 juta dan 300 ribu sebagai upah si nelayan nungguin seharian.

Boat kami melaju menuju tujuan pertama yang paling jauh yakni di teluk Ranu, dari pelabuhan Sape, perjalanan menuju teluk Ranu ini kami tempuh selama 3 jam, ombak   yang cukup tinggi serta arus yang kuat, membuat debar debar dihati tiada henti. tengok ku tengok, ternyata teluk Ranu posisinya di bagian timur dari pegunungan Nangakala. Dan untungnya meski berada di pelosok, disini full signal loh lenga, ada BTS menjulang di atas pegunungan.


View teluk Ranu
Jadi berbeda dengan perjalanan menuju teluk ini yang ombaknya super ngamuk, di teluk Ranu airnya sangat tenang, namanya juga teluk ye hehe.
Sesampai di teluk ini kita akan disambut dengan suasana pegunungan yang hijau, serta air laut yang jernih nan tenang. 
Sedikit bercerita sesampai kami diteluk ini, dua buah kapal nelayan langsung bubar kabur karna dikira kapal yang kami tumpangi kapal patroli polisi haha, tau taunya dua buah kapal tersebut biang rusuh di laut alias kapal nelayan yang suka ngebom ikan disekitaran selat Sape.


Kembali ke suasana teluk Ranu, sebagian pantainya berpasir putih dan berkerikil. Di teluk Ranu, saya bersama teman teman khusus datang untuk melakukan sknorkling, jadi teman teman yang sudah menyiapkan alat langsung nyebur deh. Disini karang serta ikannya masih asri alami, karang karang muda ini bisa lenga mulai dapati di kedalaman  sekitar 3-5 meter.


Snorkling di teluk Ranu
Puas menyelam di teluk Ranu, saya dan rekan rekan lainnya bertolak menuju pulau Kelapa, sejam kemudian kami pun sampai. 


View pulau kelapa
Lantaran hari sudah mulai gelap, kami pun memutuskan untuk membangun tenda di pinggir pantai saja dan esok paginya baru melanjutkan perjalann menuju puncak bukit pulau kelapa. Kebetulan di sekitaran tempat kapal kami bersandar, ada gubuk warga yang tengah berkebun, kami pun permisi numpang untuk menggunakan lahan semalam, dan warga yang ternyata berasal dari kecamatan Lambu ini pun dengan senang hati mempersilakan kami menginap.


Bintang pun mulai menghias malam, untuk menghangatkan suasana yaah saatnya menyalakan api unggun. Tapi tunggu dulu ada api unggun, pinggir pantai pula, sepertinya kurang lengkap rasanya tanpa ikan terpanggang diatas bara api. Yup salah satu teman pun berinisiatif membeli ikan di nelayan yang tengah mencari ikan disekitaran pulau kelapa, beruntung bapak pemilik kebun menawarkan diri untuk mengantar dengan sampannya. Dan ternyata waaaoowww apa lagi sih, tentunya ini pengalaman yang tak terlupakan bagi teman teman saya yang dari Jakarta itu, bermodalkan uang seratus ribu, ikan ikan yang kami dapat cukup banyak dan segar segar. oke lengaa saatnya pesta ikan bakar yuk...
Usai santap malam dengan ikan bakar serta sambal goreng  pedas ala Lombok, kami pun istrihat.

Sekitar pukul 5 pagi, usai sholat subuh, kami mulai bersiap melakukan pendakian menuju puncak bukit pulau kelapa ini, ngarepnya sih bisa sunrise di atas, tapi yaahh liat dulu kemampuan dan kekuatan nanjak tubuh ini yahhh lenga hihiii.


View Pulau Kelapa
Perjalanan sekitar 1,5 jam dengan menanjak dan menuruni bukit, cukup capeklah bagi saya yang bukan anak petualang gunung. Meski ga sempat menikmati sunrise dari op bukit pulau kelapa, tak apa lah tetap bisa menikmati keindahan bentangan pantai berpasir putih, dan gugusan bebatuan menjulang  di sisi pantainya. Mantaff pokoke.


View Puncak Pulau Kelapa
Usai menikmati keindahan pulau kelapa, kami pun menuju tujuan terakhir kami yakni pantai Pink, mendengar namanya tentu bisa ketebak kan kenapa pantai ini dinamai pantai Pink, yuppp bagi lenga yang sempat menebak kalo pantai ini berpasir merah muda, tepat sekali deh.



Pantai Pink
Dari Pulau kelapa atau pelabuhan sape, lokasi pantai yang msaih berada di kecamatan Lambu ini bisa di tempuh dengan perjalanan sekitar 1.5 hingga 2 jam.  Berada di pantai ini berasa seperti pantai milik sendiri, maklum pantai ini sungguh sangat sepi, lantaran letaknya yang cukup jauh serta terpisah dari hirukpikuk keramaian penduduk.


Pantai Pink
Pantai berpasir  merah muda ini memiliki garis pantai yang cukup panjang dengan warna laut biru tosca, kalo teman teman gw bilang berasa berenang di kolam bintang lima saking bersih airnya.
 

Berenang di pantai Pink

Saat kami sampai, matahari lagi terik teriknya, jadi warna merah muda  dari pasir sedikit silau alias keputih-putihan. Kalo lenga bisa datang lebih pagi, warna merah muda dari kikisan karangan yang mengendap dipasir akan menjadi latar aduhaiii berfoto.



Pantai Pink
Dari atas bukit disekitaran pantai pink, kita bisa menikmati gugusan pulau karang yang tertata apik di lepas teluk Sape. Oh iya areal pantai pink ini masih merupakan wilayah konservasi BKSDA yang tentunya dilindungi oleh negara.




Belakangan ini, para pecinta motor trail kerap datang ke pantai yang juga di sebut "toro mbala" melalui jalur darat yakni dari desa Nggelu Kec Lambu, namun tentunya dengan jarak tempuh yang lebih lama, maklum akses jalan menuju daerah ini masih berupa jalan setapak dan semak diatas perbukitan.

Diatas perbukitan di pantai Pink ini juga cukup oke kok untuk dijadikan spot berfoto.






credit by om ray :) 
Puas berenang kami pun kembali, di jalan pulang kita juga akan melewati dua pantai yang berada di sekitar desa Labuanbajo Sape seperti pantai Pasirputih dan pantai Santigi. Sejam kemudian, kami pun tiba di pelabuhan Sape.


Pantai pasir putih Sape
Jadi bagi lenga yang datang ke sini keep clean yaa alam kita.